Langsung ke konten utama

Menggali Kuburan Sendiri

(Karya: Erwin Hartono)


Di tengah hari yang panas seperti ini, Dian masih terlelap tidur. Seperti hari-hari yang lalu, Dian akan terbangun ketika perutnya sudah terasa lapar. Ketika terjaga dari tidur, langsung dapur jadi sasarannya, apalagi kalau tidak mencari makanan, apa yang bisa mengganjal perut. 

Namun hari itu sangat berbeda dari kebiasaannya, Dian bukan langsung mencari makanan, melainkan dia menuju ke halaman belakang rumah, langsung mengambil pacul dan menggali lubang.

Sudah hampir satu jam, Dian masih terus menggali dan terus menggali. Galian yang dilakukan Dian sudah sangat dalam, bahkan saking dalamnya, kepala Dian pun sudah tak terlihat lagi. Yang muncul kepermukaan hanyalah tanah dari hasil galiannya. 

Mengapa Dian menggali lubang? Tetangga tak ada yang tahu karena rumah Dian dikelilingi tembok. Rumah yang sangat kecil itu, terdiri dari kamar tidur dan toilet dan sedikit pekarangan di belakang. 

Anehnya, Dian tak kunjung lapar. Pada hal Dian sudah bangun siang, namun belum juga menyetuh nasi sebutir pun, yang ada malah dengan semangat 45 terus menggali lubang. 

Tiba-tiba keheningan itu dipecah dari suara gaduh dari luar rumahnya. Suara gaduh itu semakin besar dan memekakkan gendang telinga. Namun Dian tak kunjung muncul ke permukaan.

Tak terlihat lagi ada tanah yang dikeluarkan dari dalam lubang yang digalinya. Tak terdengar lagi suara-suara pacul dan gesekan tanah galiannya. Bahkan suara nafas Dian pun sudah tak kedengaran lagi. Apakah karena lubang yang terlalu dalam sehingga tak lagi kedengaran suara-suara?

Sekarang malah diganti oleh suara-suara gaduh dari luar rumah yang semakin keras, bahkan terdengar suara pintu didobrak. Dian masih belum muncul.

Lama kelamaan kerumunan orang di luar masuk secara paksa ke rumah Dian. Bagai seorang polisi, orang-orang itu langsung masuk dan menyusuri setiap sisi ruangan yang sangat kecil itu. Terakhir, orang-orang itu ke halaman belakang dan melihat ke dalam lubang yang digali Dian.

Mereka yang melihat terkejut. Semua yang masuk ke rumah Dian berpakaian ala astronot. Salah seorang dari orang-orang yang ikut melihat lubang yang digali Dian masuk ke dalam lubang galian tersebut dibantu tali dan pertolongan orang yang ada di atas.

Akhirnya orang yang masuk ke dalam lubang itu keluar bersamaan dengan sosok tubuh lain yang ternyata Dian. Mereka langsung membalut tubuh Dian dengan pelastik dan menyemprotnya dengan cairan.

Ternyata Dian kabur dari rumah sakit, ketika dilakukan pemeriksaan kesehatan oleh perusahaannya. Dian positif Corona yang sudah sangat akut. Dalam selembar surat di kamarnya memesankan bahwa dirinya tidak mau orang lain tertular penyakit Corona yang dideranya. Sehingga siang itu, dia berusaha menggali kuburannya sendiri. ***

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sekolahku Sehat dan Bersih

Infografis. (Valen, Kls 6B) Kebiasaan menjaga Kebersihan Sangat diperlukan disetiap lingkungan terutama di lingkungan sekolah. Setiap anggota sekolah harus menjaga kebersihan lingkungan sekolah. Untuk menjaga kebersihan sekolah setiap warga sekolah dapat melakukan kegiatan seperti, menjauhi asap rokok, buang Sampah pada tempat nya dan lain-lain. Dengan merawat dan menjaga kebersihan. Lingkungan sekolah menjadi bersih dan lebih nyaman ketika belajar. Jika kita menjaga kebersihan sekolah, sekolah pasti menjadi lebih bersih dan terawat. Menjaga kebersihan sekolah tidak membuat kita rugi. Malahan menimbulkan banyak manfaat bagi kita dan semua orang. Banyak manfaat Jika kita merawat dan menjaga kebersihan. Seperti, lingkungan sekolah menjadi terawat dan bersih, menimbulkan kenyamanan dalam belajar, dan masih banyak lagi manfaat nya. Itu lah manfaat Jika merawat lingkungan sekolah. Dan jika lingkungan sekolah dan kelas bersih, terawat, indah, kita tentu lebih nyaman saat belajar. Tidak han

Infografis Sekolah Sehat

  Infografis Sekolahku Sehat (Asyifa / Kls 6A)

Infografis Sekolahku Bersih

Infografis (Karya: Artika/kelas 6C)