Gerakan penanaman pohon sebagai upaya pemulihan ekosistem dan pengurangan emisi karbon gencar dilakukan. Untuk mewujudkan target penurunan emisi guna menjaga bumi, tentu menjadi tanggung jawab semua pihak.
Pulau Pramuka menjadi salah satu pulau terdampak dari adanya perubahan iklim, pulau yang dihuni sekitar 1,200 orang pada tahun ini membutuhkan mangrove dalam menjaga abrasi. Sudah terbukti, mangrove menjadi penyalamat pulau ini dari penurunan muka tanah dan abrasi.
Untuk itu, Cathay, sebagai travel lifestyle, bekerja sama dengan Society of Renewable Energy (SRE) menanam 1.000 pohon mangrove di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu pada Jumat, 3 Mei 2024.
Sebanyak 70 relawan yang tergabung dari Cathay, travel agent, dan relawan SRE beserta masyarakat lokal Pulau Pramuka ikut serta dalam kegiatan penanaman pohon tersebut. Kegiatan ini merupakan inisiatif Cathay yaitu 1 ticket, 1 tree yang sudah dijalankan sejak 2 tahun lalu dengan jumlah pohon mangrove sebanyak 4.600 pohon.
“1 ticket, 1 tree merupakan komitmen Cathay dalam mendukung komunitas lokal, memulihkan habitat, dan mendorong ketahanan iklim. Hal ini sejalan dengan aspirasi kami untuk menjadi yang terdepan dalam kepemimpinan berkelanjutan," ucap Country Manager Cathay untuk Indonesia, Tony Sham, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (7/5/2024) seperti dilansir liputan6com.
Guna mencapai target yang lebih cepat, Tony menyampaikan aksi kolaborasi bersama komunitas menjadi cara efektif dalam memperluas dan memperpanjang dampak baik yang diciptakan. Hal itu disampaikan saat pembukaan bersama masyarakat di ruang auditorium Pulau Pramuka. (*)
Komentar
Posting Komentar