Langsung ke konten utama

Duka Palu Duka Kita

(Karya: Erwin Hartono)



Gelombang itu kembali singgahi ibu pertiwi
Alunannya bergemuruh membawa maut
Mengggulung setinggi gunung
Melenyapkan seisi rumah
Tanpa sisa
Satu-satu nafas berakhir
Satu-satu raga tersungkur
Bukan karena usia
Untuk memuji kuasa Tuhan

Gelombang itu kembali menyapa ibu pertiwi
Lewat sapaan bencana kematian
Satu-satu warga Palu meregang nyawa
Satu-satu warga Donggala melepas kehidupan
Untuk menerima ujian dari Yang Kuasa

Gelombang itu kembali mengingatkan kita
Akan pintu tobat pada kaki ilahi
Gelombang itu kembali ingatkan kita
Akan peristiwa duka cita

Gelombang air mata itu kini membasahi bumi
Melihat saudara  kehilangan rumah
Melihat saudara kehilangan masa depan
Melihat saudara kehilangan dunia
Gelombang air mata itu bagai tak henti
Menitikkan piluku
Menitikkan pilumu
Menitikkan pilu kita
Menitikkan pilu kami
Dukamu……dukaku….duka kita……duka kami
Duka bangsa.

                                                                                          Pekanbaru, 30 September 2018

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teks Eksposisi

  Tema teks: Lingkungan Bagian Tesis: Musim panas yang terjadi di beberapa wilayah Indonesia. Seperti kita ketahui sudah berlangsung cukup lama. Kondisi ini tidak hanya menimbulkan efek kekeringan air. Namun sebagian besar wilayah di Sumatra dan Kalimantan mengalami kebakaran hutan. Kondisi masyarakat disana hingga saat ini dapat dikatakan memprihatinkan. Kebakaran hutan yang terjadi berdampak pada munculnya fenomena kabut asap. Kita menyaksikan banyak warga yang harus berhenti beraktivitas. Ini terjadi karena kabut asap sudah sangat mengganggu. Jika terus dibiarkan akan berdampak kurang baik untuk kesehatan warga.   Argumentasi: Berdasarkan informasi di lapangan saat ini. Titik api terutama untuk wilayah Sumatera. Khususnya di daerah Riau sudah cukup banyak. Penyebab kebakaran hutan ini belum dapat diidentifikasi. Namun kita juga perlu waspada karena kejadian ini terus-menerus berulang setiap tahun. Di Sumatra sendiri ditemukan beberapa titik api yang hingga kini su...

Infografis Sekolahku Bersih

Infografis (Karya: Artika/kelas 6C)  

Puisi dan Parafrasa

Nelayan Nelayan setiap hari kau pergi Ke laut untuk mencari ikan Untuk memenuhi kebutuhan keluarga Walau ada badai dahsyat kau tak peduli. Bentuk Parafrase puisi ke prosa: Nelayan setiap hari pergi ke laut untuk mencari ikan tanpa kenal lelah. Dia melakukan untuk memenuhi kebutuhan keluarga di rumah yang selalu menanti dengan penuh kecemasan.Walau ada badai dahsyat yang menerpa, namun dia tetap tak peduli demi kelangsungan hidup sehari-hari. =================================== Tangisan Air mata Bunda Dalam Senyum kau sembunyikan letihmu Derita kala siang dan malam menimpamu tak sedetik pun menghentikan langkahmu Untuk bisa Memberi harapan baru bagiku Bentuk Parafrase puisi ke prosa: Ibu tetap tersenyum walaupun dalam kondisi letih. Meskipun bekerja keras ketika siang dan malam, tidak pernah sedetik saja ia menyerah. Untuk tetap bisa memberikan harapan baru bagi anaknya.