Sebuah proses perubahan selalu menjadi momok di manapun dan dalam situasi apapun. Terkadang perubahan membuat seseorang tersiksa. Perubahan juga membuat orang menderita. Ketika kita merasakan dan dimajakan oleh subsidi pemerintah, baik itu subsidi listrik maupun BBM kita merasa nyaman, karena harga belinya menjadi murah. Namun tanpa kita sadari subsidi tersebut membebani keuangan negara yang seharusnya bisa diperuntukkan untuk pembangunan. Ketika perubahan terjadi, di mana subsidi ditarik, rakyat banyak yang menjerit.
Demikian jugalah bentuk perubahan yang terjadi di tempat kerja. Perubahan dibuat untuk meningkatkan kinerja, namun terkadang perubahan itu tidak disertai dengan konpensasi yang lain. Perubahan dilingkungan kerja juga terkadang terkesan otoriter. Terkadang pimpinan seenaknya membuat sebuah aturan kerja, tetapi dia sendiri melanggar aturan tersebut. Atau si pimpinan tidak ikut dalam perubahan itu. Atau bisa juga, si pimpinan hanya tahunya memerintah, tetapi sebenarnya dia sendiri tidak mampu mengerjakannya.
Hal ini sering dan banyak terjadi. Anak buah atau bawahan ditekan mengerjakan sesuatu, sementara sebagai pimpinan, dia tidak bisa atau tidak mengusai yang ditugaskan kepada bawahan atau anak buah. Inilah yang sering terjadi di dunia kerja.
Perubahan itu sebenarnya indah, seindah kepompong yang berubah menjadi kupu-kupu. ***
Komentar
Posting Komentar