Google
Tuhan
Yeremia 9:23-24 “Beginilah firman Tuhan:
janganlah orang bijaksana bermegah karena kebijaksanaannya, janganlah orang kuat
bermegah karena kekuatannya, janganlah orang kaya bermegah karena kekayaannya,
tetapi siapa yang mau bermegah, baiklah bermegah karena yang berikut; bahawa ia
memahami dan mengenal Aku, bahwa Akulah Tuhan yang menunjukkan kasih setia,
keadilan dan kebenaran di bumi, sungguh semuanya itu Kusukai, demikianlah
firman Tuhan.”
Apapun yang kita inginkan bisa dicari
hanya lewat jari mengetik google pada salah satu situs terpintar di dunia. Mbah
google menjadi sangat terkenal karena kehebatannya menyajikan segala keinginan
informasi dan pengetahuan bagi manusia. Hanya mengetik kata-kata yang ingin kita
baca atau temukan bisa didapat lewat google.
Berkat google ini sudah banyak orang
yang terbantu. Google juga menjadikan manusia dengan mudahnya mengakses segala
pengetahuan lewat jari-jari. Lewat google, manusia menjadi terbantu dalam
kehidupannya.
Ketika kita ingin mencari tokoh-tokoh
besar dunia di bidang ilmu pengetahuan, maka akan dibentangkan di hadapan kita
sederet nama dan penemuannya, tersebutlah Socrates, Plato, Aristoteles dan
sebagainya.
Orang-orang ini merupakan tokoh besar
filsafat dunia. Ketika kita ingin mencari orang yang paling memiliki kekuasaan
dengan kekejamannya, maka akan muncul di situs mbah google Adolf Hitler.
Kemudian ketika ingin mencari orang yang paling berpengaruh di dunia ini, maka
Presiden Amerika Serikat Barack Obama akan tercantum dalam situs yang dikeluarkan
mbah google.
Ketika kita hendak mencari dan ingin
menemukan orang terkaya di dunia, tidak salah lagi mbah google akan menyiarkan
nama Bill Gates yang terdaftar sebagai orang kedua terkaya di dunia setelah
Carlos Slim Helu.
Bahkan ketika kita kesulitan mendapatkan
jawaban tentang soal-soal, kita bisa menemukan kunci jawaban di buku google
dunia ini. Ternyata buku google ini bukan hanya menyediakan ilmu pengetahuan,
juga dunia hiburan sangat banyak.
Coba kita bayangkan betapa banyaknya
google menyediakan data yang diinginkan manusia di dunia ini. Hampir seluruh
keinginan untuk mendapatkan informasi dan pengetahuan bagi manusia bisa dicari
di situs google ini.
Bayangkan sebuah buku google dunia mampu
menampung banyak informasi dan pengetahuan. Kalau saja mbah google tidak ada,
berapa banyak buku dan sumber informasi yang harus dicari manusia di pasaran
untuk memperolehnya. Hal ini tentu sangat merepotkan, selain memakan biaya yang
banyak juga membutuhkan waktu yang lama mendapatkannya.
Tetapi kalau lewat mbah google, hanya
dalam hitungan menit sudah mendapatkan apa yang kita cari. Hanya butuh biaya
sangat murah bahkan tanpa bayar karena menggunakan fasilitas wifi, kita bisa
mengakssesnya.
Tetapi ada sedikit keanehan. Mbah google
seolah tak memiliki data tentang orang yang paling rohani sedunia. Bukankah
mbah google membuat pengetahuan dan informasi ada di ujung jari-jari kita? Kita
tidak akan menemukannhya sebab sejauh mana kecintaan kita kepada Tuhan hanya ada di lebar buku google Tuhan.
Tuhan tidak peduli dengan kehebatan
penemu atau filosofi, kekuasaan, maupun kekayaan seseorang bila itu di luar
dari kecintaan kepada Tuhan. Orang-orang yang memiliki filosofi hebat membuat
dia merasa lebih pintar dari Tuhan. Orang-orang yang berkuasa dan kaya merasa
dirinya adalah tuhan mereka. Sebab orang-orang berkuasa dan kaya itu
menggagungkan kehebatannya melebihi keagungan Tuhan.
Segala kemegahan yang dimiliki manusia
dalam hidupnya hanya menorehkan poin-poin yang tidak bernilai sama sekali di
hadapan Tuhan. Kehidupan kita ini tidak melulu membicarakan sebuah takdir,
melainkan sebuah pilihan untuk meluncurkan peluru kehidupan pada sebuah sasaran
yang sesungguhnya.
Kehidupan sebuah sasaran yang
sesungguhnya itulah yang akan
menyelamatkan manusia, kalau dia melangkah dalam koridor yang benar. Kita bisa
bangga hidup, bila kita mengenal Allah. Kita bisa meraih kebahagiaan hidup yang
sesungguhnya bila bergumul selalu dengan Tuhan. Selalu bersyukur atas
anugerah-Nya membuat hidup menjadi berarti dan bermakna. Inilah kebahagiaan
sejati itu.
Seperti dikatakan pada ayat Matius
13:44-46; hal kerajaan sorga itu seumpama harta yang terpendam di ladang yang
ditemukan orang, lalu dipendamkannya lagi. Oleh sebab sukacitanya pergilah ia
menjual seluruh miliknya lalu membeli ladang itu.
Demikian pula hal kerajaan sorga itu
seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah. Setelah ditemukannya
mutiara yang sangat berharga, ia pun pergi menjual seluruh miliknya lalu
membeli mutiara itu.
Ayat ini menjelaskan bahwa mutiara dan harta
terpendam tersebut adalah nilai tertinggi di dalam hidupnya yang tidak
tergantikan dengan perkara yang lain. Hal inilah yang Yesus tekankan bahwa
Tuhan adalah mutiara yang terindah dan juga harta yang tak ternilai yang harus
kita dapatkan di dalam hidup ini. Di
sinilah letak keindahan kebahagiaan manusia.
Hal ini tidak akan kita dapatkan jika
kita hanya sibuk dengan perkara duniawi yang mengakibatkan kekeringan rohani.
Untuk itu, hendaklah setiap hari kita harus menyibukkan diri dengan Tuhan,
sekalipun di tengah kelelahan dan kesibukan kita di dalam mencari nafkah.
Tuhan sangat menghargai setiap menit
yang kita lalui bersama dengan-Nya, asalkan kita lalui tiada hari tanpa Dia. Demikianlah kita
menjadikan-Nya sebagai sasaran kehidupan kita.
Saat ini sudah jelas bahwa mbah google
hanya bisa memberikan kita kebahagiaan dunia saja. Kita hanya bisa mendapatkan
pengetahuan saja tanpa bisa mendapatkan makna hidup sesungguhnya.
Sebagai anak-anak Tuhan telah jelas
dibentangkan dihadapan kita bahka bermegah itu tidak baik. Kehebatan dunia
hanya akan menyombongkan diri. Tetapi kalau kita bisa membangun kerohanian
hidup, membangun persekutuan dengan
Tuhan dan selalu mencari dan merasa membutuhkan kehadiran-Nya setiap
detik dalam hidup kita.
Ketika kerohanian hidup kita baik, kita
bisa membanggakan kerohanian itu, kita pantas mendapatkan hidup yang
sesungguhnya. Googlenya kerohanian, kekudusan hidup ada di situs Tuhan. Google
Tuhan ini lebih sempurna dan menyelamatkan hidup. Selamat hari Minggu dan Tuhan
memberkati.***
Erwin Hartono
(Jurnalist dan Praktisi Pendidikan)
Komentar
Posting Komentar