Langsung ke konten utama

Artikel Mimbar Minggu di Metro Riau, Minggu 8 Januari 2012

Sempena Tahun Baru 2012
Proposal

Mazmur 143:10 “Ajarlah aku melakukan kehendak-Mu, sebab Engkaulah Allahku! Kiranya roh-Mu yang baik itu menuntun aku di tanah yang rata.”
Istilah proposal sudah hal biasa kita dengar. Pengertian proposal yang tercatum dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yaitu: Rencana yang dituangkan dalam bentuk rancangan kerja.
Secara sadar atau tidak, kita sering membuat atau menyusun proposal dalam hidup ini. Mulai dari SD hingga perguruan tinggi, bahkan sepanjang hidup ini, kita tidak lupa menyusun proposal. Pejabat saja juga rajin menyusun proposal kerjanya.
Semasa kecil atau ketika SD, kita membuat proposal kepada orang tua. Proposal yang kita buat dalam bentuk lisan dan diharapkan orang tua mau tergugah dan mendengarkan prosal tersebut.
Misalnya, ketika menghadapai ujian kenaikan kelas di sekolah, kita mulai menyusun strategi untuk mendapatkan hadiah dari orang tua. Kita mengatakan kepada orang tua, “Kalau saya mendapat rangking bahkan bisa juara di kelas, apa hadiah yang bakalan Bapak atau Ibu berikan?”
Orang tua akan mendengarkan proposal tersebut, bahkan mereka tertarik menanggapinya. Orang tua berjanji akan mengabulkan proposal tersebut. Orang tua senang bila anaknya mampu memenuhi proposal yang kita sampaikan dalam bentuk lisan itu.
Sebagai anak yang menyusun proposal tersebut, kita tentu akan belajar dengan sungguh-sungguh. Bila perlu menghafal hingga larut malam hanya demi sebuh proposal yang kita berikan kepada orang tua untuk dapat diwujudkan.
Rancangan kita untuk mendapatkan hadiah bila juara, kita tuangkan dalam bentuk rencana kerja. Jauh hari kita tentu sudah mempersiapkan diri. Adanya motivasi atas proposal yang telah kita susun itu membuat segala kendala di depan mampu teratasi.
Namun konsekuensinya, proposal lisan yang kita ajukan kepada orang tua itu bisa saja ditolak atau tertolak. Alasan ditolaknya proposal kita, bisa saja kemampuan ekonomi keluarga. Sementara kita meminta hadiah yang begitu mahal dan tidak mungkin dapat terpenuhi. Di lain pihak, kita gagal memenuhi target sesuai dengan proposal yang kita ajukan tersebut alias tidak mampu memperoleh rangking.
Hal seperti ini juga pernah saya tawarkan kepada ponakan. Saya menjanjikan bila dia juara tiga di sekolahnya, maka sebagai hadiahnya, ponakan saya bisa menikmati  sekali makan di KFC sampai puas, namun kalau juara dua berarti dua kali makan KFC sampai puas. Sementara kalau berhasil menjadi juara satu, maka tiga kali makan di KFC sampai puas. Hal ini karena ponakan saya suka sekali makan ayam di KFC.
Sehingga secara sungguh-sungguh sebelum ujian, dia sudah melontarkan proposal lisannya. Saya langsung menyanggupinya. Akhirnya dia mampu meraih juara dua. Dengan senang hati, saya meluluskan proposalnya, dua kali makan di KFC sampai puas. Dia pun sangat gembira dan berencana ingin meraih juara satu supaya bisa tiga kali makan di KFC sampai puas.
Hal ini juga saya lontarkan pada murid saya di sekolah. Bila mereka mampu memperoleh nilai sepuluh di Ujian Nasional (UN) atas mata pelajaran yang saya asuh, maka akan saya berikan hadiah makan di KFC sampai puas. Mereka terlihat antusias ingin meraihnya, bahkan terlontar kata-kata, ”bagaimana kalau satu kelas kami mendapat nilai sepuluh.” Hal ini merupakan tantangan yang positif atas proposal yang mereka ajukan kepada saya walaupun tantangan ini membuat saya ragu seandainya benar terjadi demikian bisa-bisa saya berutang.
Kemudian setelah di perguruan tinggi, kata-kata proposal menjadi makhluk yang menakutkan. Sebab di perguruan tinggi, kita diharuskan menyusun tulisan atau skripsi sesuai bidang yang kita pilih. Tidak jarang di dalam menyusun proposal, kita merasa takut dan khawatir atas  proposal yang kita ajukan sebagai bahan tulisan atau skripsi ditolak oleh dosen penguji.
Proposal skripsi yang diajukan mahasiswa tidak selamanya mulus diterima, sebab banyak juga yang ditolak, selebihnya proposal itu diharuskan diperbaiki atau dipermak habis. Bagi mahasiswa yang proposalnya ditolak tentu mengalami kekecewaan.
Tetapi penolakan proposal penelitian tersebut tidaklah sejek yang kita bayangkan. Sebab proposal penelitian itu akan menjadi acuan dan pedoman kita menggarap penelitian selanjutnya. Kalau memang dosen penguji menolak atau menyuruh memperbaiki, itu ada benarnya sebab kalau kita teruskan, penelitian yang kita lakukan bakalan tidak bernilai alias tidak ada gunanya.
Dalam hal berpacaran juga, kita masing-masing menyusun proposal. Baik laki-laki maupun perempuan dalam berpacaran saling membuat atau menyusun proposal. Tujuannya supaya pertemanan lawan jenis ini bisa langgeng dan diterima, syukur-syukur proposal tersebut sampai ke jenjang pernikahan.
Namun dipertengahan jalan kadang proposal berpacaran kita bisa gagal. Ini karena masing-masing pihak melihat proposal yang diberikan tidak sesuai dengan keinginannya. Namun sebagus apapun proposal pada dasarnya keputusan ada pada orang yang menilai proposal itu.
Saat ini di hadapan Tuhan, kita harus mampu menyusun proposal yang layak untuk dinilai-Nya. Proposal yang menentukan hidup kerohanian kita. Proposal yang akan memberikan penilaian pada kita atas suksesnya mendapatkan berkat-berkat.
Tuhan senantiasa menunggu proposal hidup kita. Di tahun baru yang sedang kita jalani ini, Tuhan mengharapkan proposal hidup kita yang baru. Proposal yang memberikan kedamaian di hati dan memberikan kabar suka cita akan kebenaran firman Tuhan.
Tuhan Yesus tersenyum atas segala susunan proposal yang baik yang kita berikan kepada-Nya. Yesus adalah pembimbing proposal yang setia mendengarkan keluhan dan pengharapan dari kita.
Yesus adalah ‘dosen’ yang baik. Dia tidak pernah memarahi kita dengan kasar. Dia selalu membimbing kita, mengarahkan proposal kita ke jalur yang benar. Namun terkadang kita yang enggan dipandu Tuhan Yesus untuk menyusun dan memperlengkapi proposal hidup ini.
Seperti tertulis dalam 2 Tawarikh 16:9a “Karena mata Tuhan menjelajah seluruh bumi untuk melimpahkan kekuatan-Nya kepada mereka yang bersungguh hati terhadap Dia.”
Kisah Para Rasul 20:22-24 “Tetapi sekarang sebagai tawanan Roh, aku pergi ke Yerusalem dan aku tidak tahu apa yang akan terjadi atas diriku di situ selain daripada yang dinyatakan Roh Kudus dari kota ke kota kepadaku bahwa penjara dan sengsara menungguku. Tetapi aku tidak menghiraukan nyawaku sedikit pun, asal saja aku dapat mencapai hari akhir dan menyelesaikan pelayanan yang ditugaskan oleh Tuhan Yesus kepadaku untuk memberikan kesaksian tentang Injil Kasih Karunia Allah.”
Sebagai anak-anak Tuhan, kita tentu mempersiapkan proposal hidup di jalan Tuhan. Di tahun baru ini, mari kita perbaruhi proposal hidup lama. Kita buat proposal hidup baru. Supaya proposal tersebut diterima Tuhan, hendaknya dalam kenyataannya proposal tersebut sesuai dengan fakta, sebab mata Tuhan selalu mengawasi setiap langkah kita. Selamat hari Minggu dan Tuhan memberkati. ***
Erwin Hartono, S.Pd
(Guru di Yayasan Pendidikan Kristen Kalam Kudus Pekanbaru
dan Anggota Jemaat HKBP Sukajadi)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sekolahku Sehat dan Bersih

Infografis. (Valen, Kls 6B) Kebiasaan menjaga Kebersihan Sangat diperlukan disetiap lingkungan terutama di lingkungan sekolah. Setiap anggota sekolah harus menjaga kebersihan lingkungan sekolah. Untuk menjaga kebersihan sekolah setiap warga sekolah dapat melakukan kegiatan seperti, menjauhi asap rokok, buang Sampah pada tempat nya dan lain-lain. Dengan merawat dan menjaga kebersihan. Lingkungan sekolah menjadi bersih dan lebih nyaman ketika belajar. Jika kita menjaga kebersihan sekolah, sekolah pasti menjadi lebih bersih dan terawat. Menjaga kebersihan sekolah tidak membuat kita rugi. Malahan menimbulkan banyak manfaat bagi kita dan semua orang. Banyak manfaat Jika kita merawat dan menjaga kebersihan. Seperti, lingkungan sekolah menjadi terawat dan bersih, menimbulkan kenyamanan dalam belajar, dan masih banyak lagi manfaat nya. Itu lah manfaat Jika merawat lingkungan sekolah. Dan jika lingkungan sekolah dan kelas bersih, terawat, indah, kita tentu lebih nyaman saat belajar. Tidak han

Infografis Sekolah Sehat

  Infografis Sekolahku Sehat (Asyifa / Kls 6A)

Infografis Sekolahku Bersih

Infografis (Karya: Artika/kelas 6C)