Visualisasi Puisi Teaterik Natal 2011
Sanggar Teater Kemilau Kalam Kudus Mempersembahkan
Jin atau Tuhan, Uang atau Doa
(Karya: Erwin Hartono)
When a child is born
A ray of hope flitters in the sky
A shiny star lights up way up high
All across the land dawns a brand new morn
This comes to pass when a child is born
A silent wish sails the seven seas
The winds have changed whisper in the trees
And the walls of doubt crumble tossed and torn
This comes to pass when a child is born
A rosy hue settles all around
You've got the feel you're on solid ground
For a spell or two no-one seems forlorn
This comes to pass when a child is born
(Spoken)
And all of this happened
Because the world is waiting
Waiting for one child
Black, white, yellow, no one knows
But a child that would grow up and turn tears to
laughter
Hate to love, war to peace
And everyone to everyone's neighbour
Misery and suffering would be forgotten forever
It's all a dream and illusion now
It must come true, sometimes soon somehow
All across the land dawns a brand new morn
This comes to pass when a child is born
All across the land dawns a brand new morn
This comes to pass when a child is born
Skenario IManusia mencari kekayaan, kepintaran dan kekuasaan banyak yang menyimpang dari firman yang diturunkan Tuhan buat kita umat manusia agar kita selamat di dunia dan di akhirat. Terkadang manusia mencari jalan pintas di dalam mendapatkan kepintaran, kekayaan dan kekuasaan. Manusia sudah lupa bersyukur. Tuhan adalah yang memberikan kita karunia, Tuhanlah yang memberikan kita kesejahteraan, dan Tuhanlah yang akan menyelamatkan hidup kita. Untuk itu, marilah kita saksikan bersama-sama Visualisasi Teaterik Puisi oleh sanggar Kemilau Kalam Kudus……dengan judul “Jin atau Tuhan, Uang atau Doa” (karya Erwin Hartono).
Masuk seseorang dengan berpakaian sederhana dengan selembar sarung melilit di badannya.
A: Wah… kemarin.… sekarang dan yang akan datang kehidupan begini terus. Monoton dan tidak ada perubahan. Dulu aku tak senang belajar sehingga aku harus putus sekolah. Dulu aku melawan orang tua dan memaksa untuk berhenti sekolah, ya jadilah aku sekarang menjadi gelandangan yang tak ada gunanya.
(Di hadapannya terdapat sebuah ceret)
A: Wah benda apaan nih. Kelihatannya menarik. Sebuah Cerek/teko. Waduh antik juga nih. (sambil memperhatikan – kurang lebih lima belas detik mengamati benda sambil garuk-garuk kepala karena kebingungan)
(Tiba-tiba terdengar suara)
B: hu…ha.ha.ha.hu….ha.ha.ha. Hai manusia, bacalah mantra-mantra sederhana sambil menggosok-gosokkan cerek ini sampai licin dengan tanganmu supaya aku keluar dari dalam cerek ini.
A: Ise…ise…ise….ise… do…do … on… ise….ise do..do.dooo on.
B: Waduh salah tu mantranya, aku bukan jin Batak.
A: opo…opo….siopo…siopo…dalom…opo….opo….opoiki….opoiki….
B: Sialan amat sih nih manusia, Aku juga bukan jin Jawa, tau…... (sambil marah)
A: Antahberantah…..antah…..antah….antah brantah….antabarantah…..
B: terima kasih engkau telah melepaskanku dari dalam cerek ini.
Hu…ha.ha.ha….hu….ha.ha.ha.
(seseorang keluar dari belakang layar yang dilukiskan sebagai jin)
File Skenario:Erwin Hartono
B: Hei anak manusia terima kasih ya, kamu telah menyelamatkan aku dari dalam cerek sialan ini.
A: Siapakah engkau (termenung agak lama, 5 detik)…Tuhankah atau hantu! Atau engkau adalah mimpi-mimpi….ah, persetan dengan engkau….
B: Hu….ha…ha…ha. Aku adalah jin. Hu….ha.ha.ha. Hu…..Ha.ha.
A: Jin apa, mana ada jin di dunia modern ini. Paling kamu hantu yang pura-pura jadi jin. Atau jangan-jangan kamu nabi-nabi palsu….ah atau kamu Tuhan palsu, hai hantu sialan….. pergi dari hadapanku….
B: Hu….ha..ha.ha.hu….hu..ha.ha.ha. Terimakasih manusia. Engkau telah selamatkan aku dari dalam cerek ini. Sekarang engkau bisa minta dua permintaan.
A: Ah, biasanya tiga permintaan. Guru bahasaku mengajarkan tentang cerita jin-jin dan lampu aladin dengan tiga permintaan. Ini masak dua, kamu jin pelit atau kamu jin miskin kali…..hahahahaha……
B: Hu…ha…ha…ha…Itu kan dalam sinetron TV atau dalam buku cerita. Ini kan lain, ini dalam teater Natal, goblok. Tak ngedit nih manusia, dasar tolol.
A: Saya yang tolol atau kamu sih. Sudahlah kalau begitu, pertama, aku minta…..apa ya…Minta apa ya, teman-teman. Minta Uang atau mobil yang banyak, ya….
B: Hu…hahaha……hu….hahaha, begini saja, kuberi engkau uang 1 Miliar rupiah atau dolar.
A: Wah, aku sih hanya butuhnya 10.000 saja, Jin, untuk makan hari ini. Sudah seharian ini aku belum makan, Jin.
B: Hu…hahaha….hu….hahaha, waduh tolol banget nih manusia. Diberi 1 miliar, eh malah meminta 10.000. Dasar orang miskin kali ye….Pada hal manusia banyak yang ingin kekayaan, ingin harta berlimpah. Capek betul rasanya mengeluarkan kemampuanku, sudah ditawar 1 miliar, eh minta 10.000. dari kocekku sajalah, tak perlu pakai binsalabin atas permintaanmu ini….
Ya sudah, ini kuberi 10.000. Sekarang permintaan kedua.
A: Aku minta mesin….
B: Hu…hahaha….hu….hahaha, mesin apa, kan banyak mesin. Mesin jahit, mesin cuci, mesin giling…..aneh-aneh saja manusia ini, permintaan kok mesin, minta berlian kek atau emas…waduh tolol banget nih….sekolah ndak ya kamu, atau sekolah di mana sih kamu….dikasih kemewahan eh mintanya hanya sepuluh ribu.
A: Aku ingin, mesin pencetak uang….
File Skenario:Erwin Hartono
B: Busettttt…….. hu…..hahaha….hu…hahaha, ternyata aku yang tolol, ya, bukan manusia ini, dengan mesin pencetak uang, si manusia gembel dan miskin ini bisa mencetak uang sesukanya…..Wah itu tak bisa kukabulkan…..ntar aku diperiksa KPK negeri jin…..KPK lagi gencar di negeri jin. Gini aja, mesin ajaib sajalah, ya….
A: Hah, mesin ajaib, ya…tak apa-apalah…pokonya mesin, bukan begitu teman-teman…..
B: hu….hahaha….hu….hahaha, binsalabin…..abrakadabra…. Binsalabin…..abrakadabra keluarlah mesin…. Binsalabin…..abrakadabra….keluarlah mesin…. Binsalabin…..abrakadabra….keluarlah mesin….Tolonglah aku mesin… keluar engkau….jangan permalukan negeri jin…jangan permalukan aku….tolong lah keluar mesin….tolonglah aku,….keluarlah segera mesin….engkau jangan mempermalukanku kepada si miskin ini. Tolonglah keluar… jangan malukan aku di depan teman-teman nih, ah….
(tiba-tiba keluarlah mesin ajaib serbaguna)
A: Halo mesin, siapakah namumu.
C: Namaku robot ajaib.
B: Hu….hahaha……hu…..hahaha, silahkan minta apa saja pada mesin ini.
A: Aku minta engkau menyanyi….
C: Tak gendong ke dunia neraka….tak gendong ke dunia neraka….(lanjutkan)
A: Coba engkau menari……
C: Memerankan tarian kesurupan (triping)
B: Hu….hahaha…..hu….hahaha, nah benarkan mesin ini bisa disuruh berbagai pekerjaan.
A: Bisa ndak mesin ini mendatangkan keselamatan.
B: Hu…hahaha…..hu…..hahaha, tanya saja sendiri.
A: Hei mesin bisakah engaku memberiku keselamatan.
C: Hah, apa engakau bilang, keselamatan. Emang aku Tuhanmu, hu…..hahaha……hu….hahaha
B: Oke ya, aku pergi dulu…..
A: Tunggu, jangan engkau tinggalkan mesin rongsokanmu ini. Dasar jin dan setan.
(si jin mau melarikan diri)
File Skenario:Erwin Hartono
C: Hei jin, buset loe, jangan tinggalkan gue dong. Udah gue bantu, eh setan loe, tinggalin gue.
B: Ayo kita pergi…..(sambil menarik tangan si robot mesin)
C: Jangan main tarik dong. Gedong aku…..
A: Ternyata kehidupan yang sempurna itu di jalan Tuhan.
Biarlah aku miskin, asal kerajaan Tuhan jadi milikku dengan berbuat baik di dunia. Iya tidak teman-teman. Udah dulu ya, aku mau cari sesuap nasi dan segenggam berlian….daaaaaa..
Nyanyi: Gita Sorga
Skenario II
Manusia banyak yang mengandalkan dunia. Uang menjadi penentu. Uang menjadi segala-galanya. Uang bahkan bisa membuat hati orang senang. Dengan banyak uang hidup jadi senang, pikiran jadi tenang. Uang menjadi Tuhan di dunia modern ini.
Fenomena orang yang mengagungkan uang dan kekayaan saat ini tersebar di gereja-gerja. Orang-orang beduit mendapat pelayanan yang baik di gereja. Orang-orang kaya lebih diutamakan di dalam gereja. Manusia selalu membeda-bedakan berdasarkan kedudukan dan kekayaan.
Banyak manusia yang menjadi gila karena uang. Gila uang, itu katanya…..
A: Ayo…… teman-teman, siapa di antara kalian yang mau uang, acungkan tangan. Nah, banyakkan, manusiawi tu namanya, sama aja dengan aku. Aku juga paling doyan dengan uang kok, bisa beli makanan, main PS dan jalan-jalan ke mall.
A: Kamu bagaimana C, apakah kamu mau uang.
C: tidak aku tidak mau uang.
A: hohohoho….hebat, ada juga di dunia ini orang yang tolol ya, eh salah bukan tolol, tapiiiiiiiiiiii gilaaaaaaaaaa, gile benar……. Masak tak mau uang. Kamu jangan berlagaklah, udah kismin, eh, miskin, sok belagu lagi, sok malaikat bicaramu.
C: Benaran, aku tak mau uang.
A: hohohoho………Apa sebab
C: Aku hanya butuh Tuhan, sebab hidupku di dunia ini tak ada arti, aku terlalu dihina dunia karena kemiskinanku. Hanya Tuhanlah yang menghargaiku. Makanya setiap jam hidupku selalu kusempatkan untuk bedoa sebab hanya Tuhanlah yang berkenan mendengar permohonanku yang miskin ini.
A: Wah, hohohoho…..capek juga nih bicara dengan orang yang sok pendeta, eh salah, sok guru agama, eh salah juga, ntar marah pak toto, dikait-kaitkan guru agama dalam teater ini, maaf ya, pak toto.
File Skenario:Erwin Hartono
C: Benar, aku tak ingin uang dunia, saat ini, aku ingin kehadiran Tuhanku, sebab dialah pemberi kehidupan, bukan uang.
A: Wah, bungkus apaan ini. Jangan-jangan bungkus uang atau……..jangan-jangan di dalam bungkus ini ada bom. Ini kan hari Natal, hari di mana banyak orang memasang bom di gereja.
(Plastik kresek dibuka dan sebuah benda dikeluarkan dari dalam plastik. Benda itu adalah sebuah boneka kecil)
A: hohohoho….., sebuah boneka kecil. Asyik juga nih, jadilah untuk mainanku, habis gratis sih, alias dapat di jalan….
C: (sambil bernyanyi-nyanyi, “terima kasih Tuhan, atas kasih karuniamu, yang engkau berikan, kepada hambamu….” (bernyanyi tiba-tiba berhenti karena keluar suara dari boneka itu)
B: wahai anak manusia, terimakasih atas bantuanmu karena engkau telah membuka aku dari plastik kresek ini. Untuk itu, aku ada hadiah untukmu. Mintalah…….
A: Berapa permintaan.
B: Sekali saja, karena aku bukan jin yang keluar dari lampu aladin, tetapi aku keluar dari pembungkus cabe iang-iang yang jualan di Pasar Kodim.
A: Hohohoho……(berpikir-pikir lama…………………) minta apa ya, minta apa ya, minta apa ya…….-teriak.
C: Oya, kalau begitu, aku meminta engkau pertemukan aku sama bayi Yesus.
A: Sialan nih kamu, hohohoho……ndak bisa, biar aku yang memintanya, dasar orang miskin goblok. Meminta sesuatu itu uang dong, bukan Yesus…
B: Kalian jangan bertengkar, hai A kamu begitu lama sekali meminta sesuatu, kamu banyak perhitungan, banyak pertimbangan, sementara anak ini, langsung memintanya, jadi walaupun sulit aku akan kabulkan permintaan anak ini menunjuk ke arah C…..
B: hai anak manusia, siapakah namamu, sulit betul permintaanmu. Yang gampang kek…..
A: Hohohohohoh……emangnya sulit ya, seperti soal matematika saja, pakai sulit segala…..
C: Pokoknya permintaanku itu tetap, aku ingin bertemu dengan Bayi Yesus, aku tak mau engkau binsalabinkan uang atau mobil mewah.
B: Baiklah, mari kita berdoa
“Tuhan kabulkanlah permintaan hambamu ini, hadirlah di tengah-tengah hambamu ini. Tuhan, dunia ini membutuhkan pertolonganmu. Hadirlah Tuhan ke dalam rupa manusia. Hadirlah Tuhan untuk menyelamatkan dunia ini. Dalam nama Yesus, Amin”
(suara desir angin : dari keyboard)
File Skenario:Erwin Hartono
Muncul sosok Yesus…..
(semua yang melihat kaget dan ketakutan)
Y: Berdirilah anakku. Mengapa Engkau ingin berjumpa denganku. Pada hal banyak manusia yang menjauh dariku. Sebab daripadaku tak ada kemewahan. Dariku tak ada berlian, kemewahan dunia tak ada bagiku.
C: Tuhan, benarkah ini engkau. Tuhan benarkah ini engkau. Terimalah Tuhan, hambamu yang berdosa ini sebagai anakmu.
Y: Kemari, anakku, Engkau kuperhatikan adalah orang yang tulus hati berdoa
Berdirilah nak, ikutlah ke jalan yang kuperuntukkan untukmu. Kekayaanmu saat ini juga terpatri di sorga. Kekayaanmu telah kusediakan di sorga yang kekal. Teruslah berdoa anakku…….
1. Teman-teman, dunia ini sudah semakin tua
Semakin banyak tuntan
Semakin buas rasa di hati
Ketika kita masih ada dengki
Ketika kita masih mempercayai tahyul
Ketika kita berdekat diri dengan peramal-peramal dunia
Hati kita hanya berisi rasa khawatir
2. Dunia semakin busuk
Oleh bau-bau amis darah
Yang bernanah membusukkan dunia
Dunia ini penuh dukacita
Dunia ini penuh dusta
Dunia ini hanya berisi kekecewaan
Tonggak dunia ini begitu rapuh
Pondasi dunia ini sudah tak sanggup menopang dosa-dosa
3. Tatkala fajar menyapa hati dan nurani kita secara pribadi.
Lorong yang panjang sunyi sepi jadi terang benderang.
Ketika lonceng gereja bersahutan menegur jiwa dan raga.
Sebagai pengingat akan waktu yang terus berganti.
Mengiringi putaran bumi sebagai planet berpijak.
Menyelimuti waktu yang silih berganti.
4. Saat ini, ketika kebahagiaan menyatukan kita.
4. Dalam perayaan kudus.
4. Bersama-Nya kita diselamatkan.
4. Secara bersama-sama bersatu dalam lilin pengharapan.
4. Dalam sinar lilin penerang hati.
4. Dalam semangat kebaikan dan kedamaian.
4. Menyinari kita di tengah-tengah kegelapan.
3.1 Sungguh indah Tuhan.
3.1 Menciptakan jagat raya.
3.1 Menciptakan manusia.
3.1 Memberi kami ayah dan bunda.
3.1 Yang jadi teladan anak-anak.
3.1 Oh terima kasih Tuhan.
3.1 Engkau berikan pendamai di hati kami.
3.1 Engkau hadirkan penyelamat kami.
3.1 Yesus Tuhan.
5. Kini dalam kedamaian hati.
Kita bersama-sama melihat tabir kehidupan.
Yang membentang luas di cakrawala jagad raya.
Dengan kidung pujian kita lantunkan.
Menyambut kelahiran sang penyelamat.
Dengan khidmat kita kumandangkan.
Doa pengampunan.
Doa pengharapan.
Kedamaian di jagat raya.
6. Awan kelam yang menguasai hati
6. Segala sepi
6. Segala dengki - segala iri – segala benci
6. Segala dendam - segala dusta
6. Hilang sirna
6. Sambut kehadiran Tuhan
6. Dalam hening malam sepi....... malam sepi...... malam sepi
Laguuuuuuu Malam kudus .............
6.1. Saudara-saudara, saat ini kita berkumpul dalam kegembiraan.
Janganlah kegembiraan ini berlalu sampai di sini.
Kita bungkus balut kebahagiaan ini.
Kita berikan kebahagiaan ini.
Bersama keluarga kita masing-masing.
Bahwa Mesias Sang Penyelamat telah datang meyapa kita.
(lagu: Malam Sunyi Senyap)
C: Senangnya hati ini
Tuhan bersamaku sekarang
Terimakasih Tuhan
Engkau berikan kami penyelamat berupa bayi Yesus
Kami bangga sebagai orang Kristen
Sebab telah pasti penyelamatan-Mu
Engkaulah yang diurapi
Untuk menyelamatkan isi dunia
7. Mari kita persembahkan hati kita
7. Bersama keluarga kita menyambut hari esok.
7. Hari yang penuh pengharapan.
7. Mari kita hilangkan dendam di antara kita
7. Untuk masuki hidup yang baru bersama Kristus
8. Sebab Yesus lahir ke dunia ini
8. Adalah lilin permohonan ampunan
8. Lilin pengharapan
8. Lilin Penerang hati dan jiwa
8. Penerang bagi dunia kegelapan
8. Yesus datang menyapa umat manusia
8. Hanya untuk menguduskan dan menyelamatkan hidup kita.
(Semua: Selamat hari natal dan tahun baru.....)
Boris
Kevin Tison
Steven
Ayong
Advent
Sherina
Jennifer
Juliana
Giovani
Felicia
Janet
Lany
Dengan Semangat Natal Damai Dihati Kita Tingkatkan
Selamat Natal 25 Desember 2011
&
Tahun Baru 1 Januari 2012
keren gya na pak...
BalasHapushehehehe...biasa aja
Hapus