Ilustrasi (dua anak, satu beragama kristen satu mamanya katolik, papanya Budha)
Anak Pertama: Nilainya turun gegara orang tua, terkhusus ayah
Anak kedua: Nilainya bagus dan juara kelas walau orang tua bertengkar, terkhusus ayah
Efesus 2:1-10
2:1 Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu. 2:2 Kamu hidup di dalamnya, karena kamu mengikuti jalan dunia ini, karena kamu mentaati penguasa kerajaan angkasa, yaitu roh yang sekarang sedang bekerja di antara orang-orang durhaka. 2:3 Sebenarnya dahulu kami semua juga terhitung di antara mereka, ketika kami hidup di dalam hawa nafsu daging dan menuruti kehendak daging dan pikiran kami yang jahat. Pada dasarnya kami adalah orang-orang yang harus dimurkai, sama seperti mereka yang lain. 2:4 Tetapi Allah yang kaya dengan rahmat, oleh karena kasih-Nya yang besar, yang dilimpahkan-Nya kepada kita, 2:5 telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus, sekalipun kita telah mati oleh kesalahan-kesalahan kita--oleh kasih karunia kamu diselamatkan 2:6 dan di dalam Kristus Yesus Ia telah membangkitkan kita juga dan memberikan tempat bersama-sama dengan Dia di sorga, 2:7 supaya pada masa yang akan datang Ia menunjukkan kepada kita kekayaan kasih karunia-Nya yang melimpah-limpah sesuai dengan kebaikan-Nya terhadap kita dalam Kristus Yesus. 2:8 Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman, itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, 2:9 itu bukan hasil pekerjaanmu, jangan ada orang yang memegahkan diri. 2:10 Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.
Artinya hidup kita harus berpusat kepada Kristus, karena kita bukan lagi hidup bagi diri sendiri melainkan hidup bagi Kristus yang telah menyelamatkan dan mengasihi kita. Seperti yang dikatakan Paulus: “Allah yang kaya dengan rahmat, oleh karena kasih-Nya yang besar, yang dilimpahkan-Nya kepada kita”.
=====================
Dalam Alkitab versi Raja James, Efesus 1:1 menyatakan bahwa surat kepada jemaat di Efesus ditujukan “kepada orang-orang kudus di Efesus.” Namun, naskah paling awal Kitab Efesus tidak memuat kata-kata “di Efesus.” Ini menyarankan kemungkinan bahwa Paulus mungkin tidak menuliskan surat tersebut secara khusus.
Sebagian orang Kristen merasa cukup puas dengan eksistensinya sebagai orang Kristen. Tidak semua orang Kristen memiliki keinginan untuk mengenal kekristenan lebih
dalam. Tidak semua orang yang mengaku Kristen mengenal Allah secara benar. Penelitian yang dilakukan oleh Pew Researh Center menunjukkan
bahwa hanya 28% orang Amerika yang percaya bahwa mereka berbicara kepada Allah dan Allah berbicara kepada mereka menunjukkan bahwa tidak semua orang yang mengak mengenal Allah yang dinyatakan dalam Alkitab sungguh-sungguh mengenal Allah secara benar.
Memang penelitian ini dilakukan terhadap orang Amerika, tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa orang Kristen di Indonesia sungguh-sungguh mengenal Allah secara benar. Fakta Alkitab menunjukkan bahwa orang yang telah mengikut Kristus pun belum tentu mengenal Allah secara benar. Pernyataan Paulus dalam surat kepada jemaat Efesus tampaknya menyiratkan keadaan jemaat Efesus yang belum sepenuhnya mengenal Allah secara benar. Kepada jemaat Efesus, Paulus menaikkan doanya, “Dan supaya Ia menjadikan mata hatimu terang ....” Sesungguhnya jemaat Efesus sudah didampingi Paulus sekian waktu lamanya, sudah mendapatkan pengajaran-pengajaran dasar
Kekristenan secara langsung dari Paulus, tetapi Paulus masih mendoakan agar mata hati jemaat Efesus menjadi terang.
/////////////////
Kristus adalah kepala gereja yang memenuhi segala sesuatu dan yang empunya segala yang ada di surga maupun di bumi. Jika Yesus adalah kepala, maka tidak akan ada yang berkekurangan di tiap-tiap gerejaNya. Di kesempatan kali ini, Paulus ingin mengingatkan kepada kita akan masa lalu kita. Yaitu sebelum kita ada di dalam kristus, kita pasti mati oleh karena pelanggaran dan dosa-dosa kita.
Mengapa demikian? Karena ketika kita belum mengenal Kristus, kita selalu mengikuti jalan dunia ini, menuruti nafsu daging dan pikiran yang jahat. Sebelum kita ada di dalam Kristus, kita adalah orang-orang yang berdosa karena kesalahan-kesalahan yang kita lakukan dan mati karenanya. Namun, karena kasih karunia Allah di dalam Tuhan Yesus Kristus – kita yang semestinya mati dan menanggung akibat karena dosa-dosa kita – kita diselamatkan.
Ilustrasi
Kepala yang menggaji karyawan
Direktur yang menilai dan menggaji karyawan
Bos yang menggaji anak buah
Nah, apakah mereka setulus hati menggaji dan memenuhi segala kebutuhan karyawan atau anak buah......kita terus mengalami kekurangan
Tapi kalau Kristus yang menjadi kepala, kita setiap hari diberi berkat karunia dan anugerah, nafas kehidupan, kesehatan...yang jauh melebih si bos atau si kepala perusahaan atau bos.
---------------------
Sejak kita menerima Kristus, kita juga menerima kasih karunia yang begitu besar. Pada ayat yang ke-4 dan ke-5 Paulus mengatakan,“ 4) Tetapi Allah yang kaya dengan rahmat, oleh karena kasih-Nya yang besar, yang dilimpahkan-Nya kepada kita, 5) telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus, sekalipun kita telah mati oleh kesalahan-kesalahan kita — oleh kasih karunia kamu diselamatkan –“
Kita yang telah mati oleh karena dosa-dosa dan pelanggaran kita, telah dihidupkan kembali bersama-sama dengan Kristus. Sehingga sejak kita ada di dalam Kristus, tubuh dosa telah hilang kuasanya dari kehidupan kita. Kita tidak lagi hidup di bawah kuasa dosa. Sebaliknya, kita hidup di bawah kuasa kasih Tuhan Yesus Kristus. Oleh kasih karuniaNya kita diselamatkan. Ia membangkitkan dan memberikan tempat bagi kita bersama-sama dengan Dia di surga. Kita yang telah mati karena kesalahan dan pelanggaran kita, tetapi di dalam Kristus kita dibangkitkan dan dihidupkan kembali. Allah telah menganugerahkan keselamatan kepada kita dan hal ini merupakan suatu pengharapan yang pasti bagi kita orang-orang yang percaya kepadaNya.
----------------------
Kita telah menerima semua itu semata-semata hanya karena kasih karuniaNya. Paulus menegaskan pada ayat yang ke-8 dan ke-9; 8) Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, 9) itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.”. Jika kita benar-benar paham akan hal ini, semuanya itu bukan karena perbuatan, usaha, pekerjaan kita, atau kebaikan, kesalehan, kekayaan kita, atau kepintaran dan posisi kedudukan kita, ataupun karena status kita, tetapi oleh karena kasih karuniaNya yang begitu besar.
(ilustrasi karena iman kepada Kristuslah kita diselamatkan, tidak ada yang menjual keselamatan, misal kecelakaan, bisa mati== karena tidak ada yang menjual keselamatan)
Jika kita memahami bahwa yang kita terima di karenakan oleh kasih karuniaNya, maka seharusnya tidak ada orang percaya yang memegahkan diri, atau yang hidup dalam kesombongan dan juga keangkuhan. Namun sebaliknya, kita akan saling merendahkan diri di hadapan Tuhan dan merendahkan hati di hadapan sesama. Kita akan mengangkat dan menghargai orang lain lebih dari diri kita sendiri. Kita akan menciptakan suasana yang saling mempedulikan satu dengan yang lainnya dan hal ini yang akan mempererat kehidupan kita bersama-sama.
(Ilustrasi= kepedulian hal terkecil keluarga, anak-anak istri, memperhatikan mereka, punya waktu menemani mereka...)
Ayat yang terakhir dari bacaan kita ayat ke-10 berkata “Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.”. Tuhan mau supaya kita hidup di dalam kasih yang direncanakan oleh Allah kepada kita. Tuhan mau supaya kita hidup di dalam karya keselamatan Allah yang dirancangkan oleh karena kasihNya kepada kita.
(Ilustrasi: apapun usaha dan pekerjaan kita sebagai ayah atau bapak di tengah-tengah keluarga, hendaklah pekerjaan yang baik, halal, suapaya hasil yang kita bawa ke rumah menjadi berkat bagi keluarga)
Di dalam 2 Timotius 3:16-17 dikatakan “16 Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. 17Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik.” Kebenaran Alkitab yang akan menuntun di setiap perjalanan hidup kita. Untuk mengajar, menyatakan kesalahan, memperbaiki kelakuan, dan mendidik kita. Tuhan mau supaya sepanjang hidup kita sebagai orang pilihan, kita selalu melakukan pekerjaan yang baik, dan Alkitablah yang akan membekali dan memperlengkapi kita.
Roh Kudus yang membuat kita hidup seturut dengan kebenaran FirmanNya. Jikalau kita ingin hidup di dalam rancangan Allah untuk melakukan pekerjaan dan perbuatan yang baik, maka marilah kita merenungkan Firman Tuhan siang dan malam dengan cara yang benar. Mari mendengarkan suara Tuhan melalui Alkitab.
“Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga.” (Matius 5:16)
Tuhan Yesus memberkati kita semua.***
Komentar
Posting Komentar