Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2019

Politik Bisikan Politik

(Karya: Erwin Hartono) Negeriku pandai berbisik dibalut kue politik hasil bisik kanan-kiri buat galau lawan politik para jurkam disibuki modul untuk mandulkan lawan-lawan tanpa data bermodal suara yang terlontar ke segala penjuru tak peduli arah angin yang selalu masuk angin dan berguling-guling kepanasan membuat rasa penasaran dalam setiap bisikan poltik bisikan politik.                  Pekanbaru, 25 Februari 2019 Lembah Harau, Payakumbuh

Bermimpi Jadi Pemimpin Negeri

(di rumah puisi Taufik Ismail/Fadli Zon) (Karya: Erwin Hartono) Hari yang  telah mempermalu diri lewati hari-hari terus berselisih membenam segala waktu yang berganti harus berhenti menelanjangi diri dari wajah-wajah ngeri dari masa lalu hingga hinggap di masa kini dinilai-nilai masih terlalu dini untuk unjuk gigi menggergaji hari lewat mimpi-mimpi jadi pemimpin negeri yang tak pernah tercapai jadi wakil pun tak tergapai-gapai yang tak pernah jadi-jadi tapi hati masih terus lunglai menatap impian jadi pemimpin negeri haruskah kegagalan berbicara demi demi kamu dan demi kami mengatasnamakan kemakmuran lewati ketamakan mengatasnamakan keadilan walau berbagi-bagi dengan kroni mengatasnamakan kesejahteraan namun tanah negeri jadi milik sendiri rakyat tanpa dibagi inilah telanjang diri di Indonesia abad ini telah mempermalu diri yang tak malu-malu.                                                                                          Pekanbaru, 19 Febr

Dibuang Sayang

Jarahan Demokrasi

(Karya: Erwin Hartono)    Ketika orang-orang sibuk berpanggung politik mendadak jadi orang baik tebar senyuman setiap sudut sampai pipi terasa kaku karena dituntut senyum yang dibuat-buat lihatlah kaos gratis yang dengan angkuh terpampang foto bak artis dadakan yang aku pun tak kenal bahkan malas kenal lihatlah berbagai selfi di spanduk hingga ketoilet umum tanpa ragu dan malu terpampang foto-foto hingga ke tempat pembuang sampah dengan bangga foto-foto dipajang inilah sisa-sisa jepretan yang tak terhargai bergantungan di pagar-pagar di atas selokan pembuangan air bekas aliran sebokan dan tinja-tinja bermain tak ragu foto-foto dipampang hingga di tempat lain terurai kebaikan dadakan sembako gratis minyak gratis hingga baju gratis yang terjadi lima tahunan sebab dunia sudah edan merusak otak sadar rakyat pun jadi bijak untuk terima bayaran untuk terima sembako untuk terima baju untuk terima-terima siapa bayar dia dapat sebab inilah ajaran demok

Orang-Orang Aneh

Aneh, itulah sebutan lewat perkataan semakin diperlihatkan sebuah keanehan memutarbalikkan melontarkan perkataan dari orang-orang aneh.                         Pekanbaru, 18 Februari 2019