Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2021

Cerita Rakyat Melayu Riau : Legenda Putri Tujuh

            Legenda Putri Tujuh sangat termahsyur di Dumai dan menjadi cerita rakyat melayu Riau. Legenda ini menceritakan tentang sebuah kerajaan bernama Seri Bunga Tanjung yang terdapat di Dumai. Kerajaan ini diperintah oleh seorang Ratu yang bernama Cik Sima. Ratu ini memiliki tujuh orang putri yang elok nan rupawan. Dari ketujuh putri tersebut, putri bungsulah yang paling cantik, namanya Mayang Sari.           Putri Mayang Sari memiliki keindahan tubuh yang sangat mempesona, kulitnya lembut bagai sutra, wajahnya elok berseri bagaikan bulan purnama, bibirnya merah bagai delima, alisnya bagai semut beriring, rambutnya yang panjang dan ikal terurai bagai mayang. Karena itu, sang Putri juga dikenal dengan sebutan Mayang Mengurai.           Seorang pangeran ternama bernama Empang Kuala terpikat dengan kecantikan Mayang Suri. Kemudian ia bermaksud melamar sang gadis. Namun tanpa diduga, pinangan tersebut di tolak oleh sang ratu dengan alasan putri tertua lah yang harus menikah terlebih d

Legenda Batu Menangis

  (ilustrasi) Dahulu kala, di sebuah bukit yang jauh dari Pedesaan. Hiduplah seorang Janda miskin bersama anak perempuannya. Anaknya dari Janda tersebut sangat cantik jelita, ia selalu membanggakan kecantikan yang ia miliki. Namun, kecantikannya tidak sama dengan sifat yang ia miliki. Ia sangat pemalas dan tidak pernah membantu ibunya. Selain pemalas, ia juga sangat manja. Segala sesuatu yang ia inginkan harus di turuti. Tanpa berpikir keadaan mereka yang miskin, dan ibu yang harus banting tulang meskipun sering sakit-sakitan. Setiap ibunya mengajaknya ke sawah, ia selalu menolak. Suatu hari, ibunya mengajak anaknya berbelanja ke pasar. Jarak pasar dari rumah mereka sangat jauh, untuk sampai ke pasar mereka harus berjalan kaki dan membuat putrinya kelelahan. Namun, anaknya berjalan di depan ibunya dan memakai baju yang sangat bagus. Semua orang yang melihatnya langsung terpesona dan mengaggumi kecantikannya, sedangkan ibunya berjalan di belakang membawa keranjang belanjaan, berpaka