Langsung ke konten utama

Sebuah Renungan: Guru Zaman Old Hingga Zaman Now

(Karya: Erwin Hartono)

Lambaian waktu silih berganti
Masa melambai waktu yang berlalu
Mengiringi detik-detik nafas kehidupan
Lewat senja di ujung hari
Yang terus menatap masa depan

Kini ruang kelas jadi kisah sejarah baru
Kursi dan meja jadi saksi bisu
Papan tulis penuhi tulisan hingga berdebu
Engkau kenalkan huruf dan angka tersusun kata
Dari koma hingga titik
Menatap masa depan yang gemilang
Dengan tulus dan ikhlas berlandas kasih sayang
Suara yang engkau keluarkan mengandung pengetahuan
Mimik di wajah menggambarkan keramahan
Tegur dan sapamu memunculkan perhatian
Gerak dan sentuhmu mengajarkan bertingkah sopan
Kertas putih berlembar engkau toreh dengan tinta pengetahuan
Warna polos terkreasi menjadi pelangi
Zaman pun berganti
Dari zaman old hingga zaman now
Dari kapur sebagai alat tulis hingga spidol
Spidol hingga infokus dan proyektor
Dari buku dan modul beralih jadi professor google
Sebagai sumber belajar

Karakter juga sudah berubah
Dulu, siswa takut guru
Sekarang, guru tak berkutik
Di bawah tekanan hukum, kalian tega
Mempolisikan guru-gurumu
Hanya karena untuk menertibkan
Gurumu diberi sanksi dari atasan
Sadarkah kalian para siswa
Sadarkah kalian para orang tua siswa
Tega kalian penjarakan guru-guru terhormat ini
Gara-gara demi mendisiplinkan
Tega kalian adili para guru pencerdas generasi bangsa ini
Hanya karena sebuah ketegasan
Sekarang tanya hatimu
Sekarang tanya pikiranmu
Sekarang tanya dirimu
Siapakah guru yang  katanya pahlawan tanpa tanda jasa

Kami adalah dia yang dulu dan sekarang tetap namanya guru
Kami adalah dia yang mengajar dengan kapur dan spidol
Kami adalah dia yang mengajar dengan papan tulis dan proyektor
Kami adalah dia yang mengajar dengan modul dan lap top
Kami adalah dia yang mengangankan masa depan anak bangsa
Kami adalah dia, ingat, kami adalah guru
Yang saat ini berulang tahun ke-73.


Pekanbaru, 22 November 2018

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teks Eksposisi

  Tema teks: Lingkungan Bagian Tesis: Musim panas yang terjadi di beberapa wilayah Indonesia. Seperti kita ketahui sudah berlangsung cukup lama. Kondisi ini tidak hanya menimbulkan efek kekeringan air. Namun sebagian besar wilayah di Sumatra dan Kalimantan mengalami kebakaran hutan. Kondisi masyarakat disana hingga saat ini dapat dikatakan memprihatinkan. Kebakaran hutan yang terjadi berdampak pada munculnya fenomena kabut asap. Kita menyaksikan banyak warga yang harus berhenti beraktivitas. Ini terjadi karena kabut asap sudah sangat mengganggu. Jika terus dibiarkan akan berdampak kurang baik untuk kesehatan warga.   Argumentasi: Berdasarkan informasi di lapangan saat ini. Titik api terutama untuk wilayah Sumatera. Khususnya di daerah Riau sudah cukup banyak. Penyebab kebakaran hutan ini belum dapat diidentifikasi. Namun kita juga perlu waspada karena kejadian ini terus-menerus berulang setiap tahun. Di Sumatra sendiri ditemukan beberapa titik api yang hingga kini su...

Infografis Sekolahku Bersih

Infografis (Karya: Artika/kelas 6C)  

Puisi dan Parafrasa

Nelayan Nelayan setiap hari kau pergi Ke laut untuk mencari ikan Untuk memenuhi kebutuhan keluarga Walau ada badai dahsyat kau tak peduli. Bentuk Parafrase puisi ke prosa: Nelayan setiap hari pergi ke laut untuk mencari ikan tanpa kenal lelah. Dia melakukan untuk memenuhi kebutuhan keluarga di rumah yang selalu menanti dengan penuh kecemasan.Walau ada badai dahsyat yang menerpa, namun dia tetap tak peduli demi kelangsungan hidup sehari-hari. =================================== Tangisan Air mata Bunda Dalam Senyum kau sembunyikan letihmu Derita kala siang dan malam menimpamu tak sedetik pun menghentikan langkahmu Untuk bisa Memberi harapan baru bagiku Bentuk Parafrase puisi ke prosa: Ibu tetap tersenyum walaupun dalam kondisi letih. Meskipun bekerja keras ketika siang dan malam, tidak pernah sedetik saja ia menyerah. Untuk tetap bisa memberikan harapan baru bagi anaknya.