Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2021

Putri Mambang Linau

  Bujang Enok pergi mencari kagu ke hutan. Ketika sedang mengikat kagu untuk dibawa pulang, tiba-tiba seekor ular berbisa mendekatinya. Ular itu siap mematuknya. Bujang Enok tak mau mati konyol. Untung saja ia selalu membawa sebilah rotan peninggalan almarhum ayahnya. Dengan sekali pukul, ular berbisa itu langsung mati. Dalam perjalanan pulang, Bujang Enok mendengar suara sekelompok wanita sedang bercakap-cakap. “Tahukah kau, ular berbisa itu sudah mati. Sekarang kita aman, tak ada lagi yang membahayakan kita,” demikian perbincangan mereka. Bujang Enok tak ambil pusing. Ia pikir, mereka hanyalah ibu-ibu yang biasa mencuci di sungai. Sesampainya di rumah, Bujang Enok hendak beristirahat melepas lelah. Alangkah terkejutnya ia ketika melihat dapurnya penuh dengan makanan lezat. “Siapa yang menyiapkan semua ini? Ibuku sudah lama meninggal, saudara aku tak punya, lalu siapa?” gumannya heran. Namun karena rasa lapar, ia tak berpikir lebih lanjut dan makan dengan lahap. Dalam hati ia berkata,

Cerita Putri Kaca Mayang

  Kota Pekanbaru adalah salah satu Daerah Tingkat II sekaligus sebagai ibukota Provinsi Riau, Indonesia. Sebelum ditemukannya sumber minyak, Pekanbaru hanyalah sebuah kota pelabuhan kecil yang berada di tepi Sungai Siak. Namun, saat ini Pekanbaru telah menjadi kota yang ramai dengan aktivitas perdagangannya. Letaknya yang strategis (berada di simpul segi tiga pertumbuhan Indonesia-Malaysia-Singapura), menjadikan Kota Pekanbaru sebagai tempat transit (persinggahan) para wisatawan asing, baik dari Singapura maupun Malaysia, yang hendak berkunjung ke Bukittinggi atau tempat-tempat lain di Sumatera. Keberadaan Kota Pekanbaru yang ramai ini memiliki sejarah dan cerita tersendiri bagi masyarakat Riau. Terdapat dua versi mengenai asal-mula kota ini yaitu versi sejarah dan versi cerita rakyat. Menurut versi sejarah, pada masa silam kota ini hanya berupa dusun kecil yang dikenal dengan sebutan Dusun Senapelan, yang dikepalai oleh seorang Batin (kepala dusun). Dalam perkembangannya, Dusun Senape